mengobati hati
Tuesday, 23 April 2024
0
komentar
MENGOBATI HATI
MERASA TAK PUNYA PILIHAN, KETIKA JATUH, SULIT BANGKIT KARENA BEBAN YANG SANGAT BERAT DAN TAK BISA DIBUANG
Hidup yang dulu dengan sekarang tidak lagi sama, rasanya selalu di kejar-kejar, berkumpul dengan teman-teman komunitas, sudah tidak lagi nyaman seperti sebelumnya, teman-teman yang belum membayar biaya sewa aset yang dipakai masih dengan santai menyapa dan tertawa, padahal sudah beberapa kali di tagih mereka dengan santai mengabaikan, karena merasa best friend,
padahal jumlahnya tidak sedikit, "Milyaran !"
"Lalu Apa yang mesti dilakukan ?, tanya saya "
Sahabat saya itu menoleh sesaat, kejalanan yang kian mulai lengang disebelah tempat kami ngobrol malam itu, sesekali bias cahaya lampu kendaraan membuat mata kami terpejam.
" Saya melakukan Rasionalisasi Aset ", beberapa aset yang tak produktif saat ini, karena Proyek belum banyak, saya jual, begitu juga dengan bangunan dan tanah, beberapa dilepas !"
Jawabnya.
Lalu apakah masalah selesai ?
Belum
Karena merasionalisasi aset hanya bisa menutupi sebagian kewajiban, sedangkan kewajiban yang lain dan bersifat rutin masih menjadi beban yang menakutkan.
"InsyaAllah saya masih bisa bertahan, nggak tau sampai kapan ? "
ujarnya.
Tanpa maksud menggurui, saya coba memberikan pendapat dan pandangan Pada sahabat itu.
"Dalam sklala berbeda, saya pernah mengalami pengalaman yang hampir sama, Bangkrut, di kejar - kejar hutang Bank, menjual hampir semua aset, merasa di permalukan karena tidak lagi punya uang, dan teman yang berutang tak pernah menampakkan batang hidungnya, bahkan sekedar mengucapkan say Hello, sebagaimana dulu sebelum kondisi memprihatikan terjadi "
"Lalu apakah saya Stress, Depresi ??"
Tidak sahabatku !
Bahkan Istri saya tak pernah tau kalau suaminya Bangkrut !
Hehehe....Bahkan setelah dia tau kemudian , dia bertanya
" Kamu Kok, nggak kelihatan sedih,Stress kehilangan semua itu ??"
Ya.. waktu itu, dirumah saya tetap menjadi suami, Menantu dan Ayah yang normal, tertawa, bercengkrama dan kadang -kadang nyanyi bareng (karena emang hoby).
Saya jawab,
" Untuk apa sesuatu yang telah hilang mesti di ratapi, anggap saja saya sedang sekolah dengan biaya mahal, dibayar dengan hampir seluruh harta saya."
Apakah saya sedih ?, Ya Pasti...karena semua yang hilang itu merupakan jerih payah kerja memeras otak siang malam,
Lalu kenapa tidak terlihat rasa sedihnya.
" Nah ini yang perlu kita renungkan,
"Dulu waktu pertama kali menginjakkan kaki di pontianak, hanya berbekal satu tas Koper, Ransel dan selembar surat tugas penempatan kerja !, beberapa Tahun kemudian saya memiliki Usaha sendiri, kantor, tanah, beberapa mobil, karyawan, untuk keluarga bisa makan-makan apa yang kami inginkan, berjalan-jalan Wisata kapan kami mau.. lalu satu hari Allah mengatakan.. "Eldi !" aku tarik dulu yaaa...semua harta yang kupinjamkan padamu !
Hilang daah semua...!
Apakah saya mesti menjerit, Memekik, meneriakkkan kekecewaan,
Tentu tidak, Bertahun-tahun saya dan keluarga telah menikmati semua pinjaman itu, ketika yang punya menariknya kembali, hanya rasya syukur yang ada di hati karena pernah merasa memiliki,
tugas selanjutnya hanyalah.. Cari Lagi...! "Memang sekolahnya mahal "
Untuk mencari lagi, modal utamanya , "Miliki Fikiran sehat, obati hati yang frustasi"
"Hidup Kita takkan berakhir hanya karena tak lagi punya harta"
Rasionalisasi bukan hanya Aset tapi juga kita mesti merasionalisasi Hati dan fikiran.
Percayalah " Allah selalu bersama kita, Dia takkan memberikan sebuah beban kepada seseorang melainkan karena orang itu mampu menanggungnya.
"Be Positiv Thinking"
"Salam Sukses"
Paket usaha toko baju distro modal minim ambil barang disini
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: mengobati hati
Ditulis oleh Motivasi hidup
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://kindness-enos.blogspot.com/2024/04/mengobati-hati.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Motivasi hidup
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment